6

Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah S.A.W bersabda artinya :

“Enam golongan manusia yang akan dimasukkan ke neraka pada hari kiamat sebelum hisab (perhitungan amal) iaitu:

1. Penguasa yang zalim.

Pemimpin yang telah dipilih oleh rakyat dan diberikan amanah untuk memimpin negara sekiranya ia melakukan kezaliman kepada rakyat dan tidak berlaku adil tidak akan dapat mencium keharuman surga dan dimasukkan kedalam neraka sebelum hisab (perhitungan amal).

Ma’qil Ibnu Yasar r.a berkata

“ Saya mendengar Nabi S.A.W bersabda maksudnya :

“Tidak ada seorang hamba yang Allah serahkan kepadanya untuk memimpin segolongan rakyat lalu ia tidak memelihara rakyatnya itu dengan menuntut dan memimpin mereka kepada kemaslahatan dunia dan akhirat melainkan tiadalah ia mencium bau syurga.”

(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

3. Orang yang fanatik (menyombongkan kebangsaannya)

Islam melarang umatnya mengutamakan kemegahan atau ta’ashsub kepada sesuatu kaum/bangsa dan sifat seperti ini disebut memperjuangkan ashabiyah.

“Seorang lelaki (ayah perempuan yang meriwayatkan hadis) bertanya: ‘Wahai Rasulullah, adakah dianggap ashabiyah puak orang yang sayang kepada kaum bangsanya?’ Jawab baginda S.A.W : ‘Tidak, tetapi ashabiyah ialah apabila seorang itu menolong bangsanya kepada kezaliman”. (Hadis Riwayat Abu Daud, Ibn Majah dan sebagainya)

3. Pemimpin yang Sombong

Sifat sombong adalah salah satu sifat yang sangat dimurkai oleh Allah SWT. Karena sebenarnya tidak ada yang bisa disombong oleh manusia. Meskipun memilih kekuasaan dan kekayaan yang berlimpah, itu semua adalah milik Allah SWT. Bila Allah berkehendak, maka semua yang dimiliki tersebut dalam waktu singkat.

Dari Abdullah bin Mas’ud dari Nabi s.a.w., bahwasanya baginda bersabda yang bermaksud, “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan.”

Salah seorang berkata, “Sesungguhnya ada orang yang menyukai baju dan sandal yang bagus.”

Rasulullah S.A.W. bersabda yang bermaksud, “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.”

(Hadis Riwayat Muslim)

4. Pedagang atau Ahli Perniagaan yang Curang

Salah satu cara mencari rezeki yang dianjurkan oleh Allah SWT adalah dengan cara perniagaan. Ini merupakan kegiatan ekonomi jual beli yang dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam. Ini karena aktivitas perniagaan menjanjikan hasil laba yang berlipat ganda jika berusaha denga bersungguh-sungguh

Namun, jika perniagaan ini dilakukan dengan penipuan yakni menaikkan harga barang, mengubah ukuran timbangan atapun menimbun barang adalah sesuatu yang dilarang. Tujuan perniagaan jika berujuk pada ajaran agama Islam adalah untuk memperbesar, memperpanjang dan memperluas aktivitas syariat Islam dengan tujuan beribadah serta mengharap ridho dari Allah SWT.

5. Orang Bodoh yang Mempertahankan Kejahilannya

Islam adalah agama yang sangat memuliakan ilmu pengetahuan. Terlebih lagi jika ilmu yang dipelajari tersebut diamalkan dan disebarkan untuk dimanfaatkan oleh orang lain.

Nabi S.A.W. bersabda yang maksudnya, ”Barangsiapa menuntut ilmu berarti menuntut jalan ke syurga”. (Hadis Riwayat Muslim)

6. Ahli Ilmu karena Hasad Dengkinya

Hasad atau dengki diartikan sebagai sifat seseorang yang tidak suka jika melihat orang lain mendapatkan kenikmatan dari Allah SWT. Bahkan, orang ini ingin kenikmatan tersebut hilang dari orang lain. Sifat ini adalah sifat yang miliki oleh Iblis karena ia merasa cukup iri hati kepada Nabi Adam as serta anak cucunya.

Dari Abu Yazid Usamah bin Zaid bin Haritsah r.a yang berkata, “Aku mendengar Rasulullah S.A.W. bersabda yang bermaksud : ‘Seseorang didatangkan pada hari Qiyamat, lalu dilempar ke Neraka. Maka keluarlah isi perutnya. Dengan isi perut yang keluar itu ia berputar-putar seperti himar yang mengitari porosnya. Para penghuni neraka berkumpul di dekatnya, seraya mengatakan, ‘Wahai si Fulan! Apa yang terjadi padamu? Bukankah (dulu) kamu memerentah kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar?’ Ia menjawab, ‘Ya, memang dulu aku memerintahkannya kepada yang makruf, namun aku tidak melaksanakannya dan mencegah dari yang mungkar, namun aku melanggarnya’.”

(Hadis Riwayat Muttafaq Alaih).

7

7 JENIS MANUSIA YANG DIDOAKAN MALAIKAT SETIAP PAGI DAN PETANG. Berikut golongan-golongan yang didoakan oleh malaikat : 1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa; Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena tidur dalam keadaan suci. (HR. Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar) 2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu solat. Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya; Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia. (HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim: 469) 3. Orang-orang yang berada di saf barisan depan di dalam solat berjamaah. Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan. (HR. Imam Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah dari Barra bin Azib) 4. Orang yang menyambung saf solat berjamaah (tidak membiarkan kosong di dalam saf). Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf.; (HR. Imam Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah) 5. Para malaikat mengucapkan Aamiiin ketika seorang Imam selesai membaca Al-Fatihah. Jika seorang Imam membaca; ghairil maghdhuubi alaihim waladh-dhaalinn, maka ucapkanlah oleh kalian Aamiiin, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu. (HR. Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 782) 6. Orang yang duduk di tempat solatnya setelah melakukan solat. Para malaikat akan selalu bershalawat (berdoa) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat di mana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata; Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia. (HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 8106) 7. Orang-orang yang melakukan solat Subuh dan Asar secara berjamaah. Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, Bagaimana kalian meninggalkan hamba-Ku?, mereka menjawab; kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat. (HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 9140)